KAMMI Banjarmasin: Nilai Rupiah Merosot Berdampak ke Pedagang

Sigit Hidayat/beritabanjarmasin.com

BANJARMASIN, BBCOM - Puluhan mahasiswa dari Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Banjarmasin berunjukrasa meminta pemerintah bersikap atas merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, Senin (10/9/2018).

Mereka menggelar aksi damai di gedung DPRD Kalsel yang mereka anggap sebagai wadah yang tepat untuk menyampaikan aspirasi. Harapannya, tuntutan mereka diteruskan ke pemerintah pusat dan DPR RI.

Aksi yang berjalan damai, berubah memanas. Apa hal yang membuat suhu unjukrasa para mahasiswa ini berubah? Rupanya lagi-lagi mereka harus menelan kecewa. Tak ada wakil rakyat yang turun mendengar aspirasi kaum intelektual tersebut.

Sigit Hidayat Koordinator Lapangan aksi tersebut mengaku merasa seperti dibohong. Sebab sebelumnya juga pernah datang dan mendapati hal yang sama. "Kami sangat kecewa dan merasa dibohongi, dua kali ke sini selalu saja tidak ada di tempat," ujar Sigit kepada awak media yang ditemui usai aksi.

Sekretaris DPRD Kalsel menemui massa aksi/beritabanjarmasin.com

Suasana mulai mereda saat massa ditemui langsung oleh Sekretaris DPRD Kalsel (Sekwan), AM Rozaniansyah yang mendatatangani perjanjian, yang berisi akan dilakukan audiensi, Rabu (12/9/2018) nanti.

AM Rozaniansyah mendatatangani perjanjian dengan massa aksi/beritabanjarmasin.com

Dalam aksi ini, para mahasiswa menyoroti masalah kenaikan dolar AS terhadap rupiah yang dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat. Seperti pedagang tahu dan tempe yang resah dengan kenaikan bahan baku kedelai yang diimpor dari luar negeri.

"Kita sudah melakukan survei dan wawancara terhadap pedagang sayur dan bahan pokok, kenaikan ini meresahkan. Berdampak langsung terhadap pedagang khususnya di Banjarmasin," cetus Sigit. (puji/sip)